Plus Minus Batu Bata Merah vs Bata Ringan
Kegiatan membangun atau merenovasi rumah menjadi salah satu aktivitas yang terbilang gampang-gampang susah.
Pasalnya dalam membangun dan merenovasi rumah si pemilik harus memperhatikan berbagai aspek salah satunya adalah bahan material yang digunakan, termasuk bahan material utama yakni batu bata merah atau bata ringan (hebel).
Kedua bahan material tersebut merupakan material yang digunakan untuk membuat dinding. Dua-duanya tergolong populer, apalagi batu bata merah.
Namun, bagaimana kekurangan dan kelebihan dua jenis bahan material tersebut? Seperti dikutip dari architectaria.com, Minggu (8/5/2016), kedua jenis tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Jenis material ini memiliki kelebihan di antaranya tidak perlu keahlian khusus untuk memasangnya, ukuran yang kecil memudahkan ketika memasang, mudah membentuk bidang kecil, harganya murah, serta perekatnya tidak perlu yang khusus dan tahan terhadap api.
Sedangkan kekurangannya meliputi, sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi, dapat menyerap panas dan dingin, cenderung boros dalam menggunakan perekatnya, volume yang berat membuat beban pada struktur bangunan.
Batu Bata Ringan (Hebel)
Berbeda dengan batu bata merah, justru batu bata yang satu ini memiliki kelebihan di antaranya ukuran dan kualitas yang sama sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi, kedap air yang dapat meminamilisir rembasan air, selain itu juga kedap air dan kedap suara, dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Sedangkan kekurangannya terdapat pada ukuran yang besar, untuk ukuran tanggung membuat sisa cukup banyak. Lalu harus menggunakan perekat khusus umumnya semen instan dan harus menggunakan keahlian khusus untuk memasangnya, dan harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
